Friday, August 24, 2012

Lari dan Berdiskusi #3



Alhamdulillah, hari ini lari bisa menempuh jarak 8.8 Km dalam waktu satu jam. Sepertinya metode yang paling tepat untuk diterapkan kepada diri gue adalah ketahanan berlari dalam waktu tertentu. Sama halnya ketika memulai berlari dahulu, gue cukup menentukan berapa lama waktu gue bisa berlari, mulai dari 10 menit hingga 30 menit. Untuk beberapa sesi lari selanjutnya gue menargetkan bahwa minimal ketahanan berlari gue adalah 1 jam. Artinya dalam 1 jam tersebut gue harus berlari tanpa henti. Tidak peduli berapapun jarak yang ditempuh. Selanjutnya gue akan mencoba menambah waktu mulai 5 menit hingga 15. menit. Ini yang paling sederhana.

Ada hal yang menarik, pagi ini selepas berlari gue bertemu dengan seorang bapak tua. Terlihat dari pakaian yang digunakannya, dia juga sedang berolahraga. Bapak tua ini cukup talk-active, mencoba menegur gue, memberikan pernyataan, mengajak diskusi dan bertukar pendapat. Diawali dengan pertanyaan dimana gue dulu kuliah, hingga menyebutkan beberapa nama dosen pengajar lalu berdiskusi terkait olahraga, kesehatan, agama dan filosofi kehidupan. Jujur saja, beberapa pendapat yang dia sampaikan gue pikir agak ngawur, tapi gue sangat menghormati setiap pernyataan ataupun pendapatnya. Kadang terlintas juga pikiran untuk mendebat kritis, cuma mengingat doi orang tua maka gue agak menahan diri.

Monday, August 20, 2012

Idul Fitri 1 Syawal 1433 H #2

Saya mengucapkan "Mohon maaf lahir dan batin, semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita di bulan Ramadhan dan mudah-mudahan kesalehan selama Ramadhan bisa bertahan di 11 bulan ke depan" aamiin.

Penetapan bahwa 1 syawal 1433 H jatuh pada tanggal 19 Agustus 2012 diterima oleh semua pihak (cmiiw), jadi sebagian besar umat muslim di Indonesia merayakan hari raya Idul Fitri secara serempak. Cukup menyenangkan jika keadaannya seperti ini. Di hari ke dua idul fitri, jalanan ibu kota cukup sepi, kami  --saya dan keluarga-- melintasi tol dalam kota : Jagorawi - Cawang - Tg. Priok tanpa hambatan. Selain itu rencana bepergian hari ini untuk bertemu dengan beberapa kerabat juga berjalan cukup baik, sesuai rencana dan tidak melelahkan. Alhamdulillah.

Alangkah menyenangkan jika lalulintas kota Jakarta setiap hari bisa seperti ini. Pasti masyarakatnya akan senang, produktivitas dan efektivitas kehidupan penduduknya pun akan meningkat.

Friday, August 17, 2012

Kontemplasi #1

Kursirami tubuhku berulangkali dengan air yang berasal dari ciduk plastik, perlahan mengalir mulai dari kepala hingga ujung kaki. nikmat sekali kesejukkannya. Seakan meluruhkan kerak penat dan kelelahan yang seharian ini berada ditubuhku. Langit malampun terlihat sangat cerah, bulan dan bintang menaburinya dengan gemerlap cahaya yang menari-nari, sungguh liar biasa. Hingga aku tak tahu lagi bagaimana cara mengingkari nikmat Tuhan, pencipta dan penguasa alam semesta.

Sementara di waktu yang sama rasanya begitu sulit memahami segala sesuatu di dunia ini. Pikiranku berlari, loncat dan melayang tak karuan, bahkan ketika tubuhku kelelahan. Rasanya kadang tak tertahankan.  Mungkin karena jiwaku yang semakin lama semakin mengerdil, tercerabut dari prinsip dan nilai, lalu menciut kecut dilindas waktu. Cih!! memalukan. Apa yang lebih menyedihkan dari manusia yang terombang-ambing oleh arus kehidupan ?. Tidak bisa membaca petunjuk, terseret entah jauh kemana tanpa bisa berbuat apa-apa.

Sunday, July 29, 2012

Berhenti Sejenak

Ibarat berlari, satu saat alarm tubuh yang kelelahan dan kesakitan tidak bisa diacuhkan dengan pikiran. Memang sudah saatnya mengurangi kecepatan, berjalan atau bahkan berhenti sejenak untuk sekadar menarik nafas dalam-dalam dan meresapi keterbatasan tubuh.

Ketika tubuh sudah terasa sedikit segar, endorphin juga sudah menjalari tubuh, sudah saatnya semangat kembali dipompa, kaki dilangkahkan, lalu dipercepat. Sisa jarak yang ditempuh terasa lebih mudah, ayunan kaki terasa lebih ringan, fokus juga bisa lebih terjaga. Sekali - dua kali - tiga kali entah sampai berapa kali hal ini terjadi, tidak akan berhenti sebelum jarak digenapi.

Sekedar menyemangati diri sendiri karena bergelayut pada semangat yang berayun-ayun liar.

Saturday, June 02, 2012

Bagaimana Caranya Berusaha ?

Kata orang, kewajiban manusia adalah berusaha, hasilnya Tuhan yang menentukan. Mungkin pertanyaan yang perlu disampaikan adalah "Seberapa jauh usaha yang sudah dilakukan ?". "Seberapa keras dia berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan ?". Jika dalam ukuran seseorang, hal yang telah dia lakukan sudah sangat maksimal, sudah sewajarnya jika dia menerima segala hasil atas usahanya tersebut dengan segenap jiwa.

Gue benar-benar menyukai ketidakmampuan manusia untuk memahami rahasia kehidupan. Artinya memang bukan porsinya mansia untuk mendapatkan segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya. Selalu ada faktor eksternal yang menjadikan sesuatu hal terjadi atau tidak. Dan seharusnya --imo-- hal ini menjadikan manusia lebih berserahdiri terhadap ketetapan yang telah ditentukan.

Dan, sejauh ini gue cukup percaya terhadap konsep timbal balik. Jika seseorang melakukan sesuatu yang bermanfaat, baik itu untuk diri sendiri, orang lain atau alam semesta, maka hasil yang baik diterimanya juga. Begitu juga sebaliknya. Jadi sebaiknya adalah kita menjadikan diri kita baik dan berusaha semaksimal mungkin.

Mungkin konsep ideal yang tepat dalam berusaha adalah :

1. Visi
2. Perencanaan
3. Lakukan dengan Metode yang tepat
4. Evaluasi

Selebihnya, segala sesuatunya kita serahkan kepada Allah SWT.  Aha.. tulisan ini sangat spesial, di hari spesial, untuk  pengingat gue atas keterbatasan manusia ;).

Sunday, May 20, 2012

Lari di Jakarta International 10 K

Alhamdulillah, hari ini bisa menyelesaikan jarak 11 KM di jakarta international 10K. Lumayan banget --untuk ukuran gue--, dengan jarak sejauh itu bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 17 menit. Ternyata strategi istirahat dan mengkonsumsi makanan sedikit lebih banyak cukup berhasil, walaupun malam harinya tidur cuma 2 jam karena ada final liga champion --walaupun akhirnya gue ketiduran :P--. Berikut detail dari aktivitas lari pagi ini di Jakarta International 10 K. :)



note : aktivitasnya salah setting, seharusnya running bukan walking.

Friday, May 18, 2012

Lari tidak sesuai ekspektasi

Lari hari ini tidak sesuai ekspektasi, sebelumnya gue berencana untuk lari dengan  jarak 10 Km sebagai persiapan untuk mengikuti event JKI10K ya targetnya paling tidak bisa menyelesaikan lari 10 km tersebut, tidak peduli berapa lama waktunya :). Tapi hari ini, sebagai persiapan akhir cuma bisa lari 7.6 K. Sayang sekali. Padahal kondisi nafas dan detak jantung masih cukup teratur, cuma rasanya kok sama sekali ngga ada bahan bakar yang bisa dirubah menjadi tenaga. Gue yakin ini disebabkan kurangnya asupan makanan untuk lari dan kurangnya waktu untuk recovery, karena tiga hari berturut-turut ini gue selalu lari. Mungkin selama kurang lebih 1.5 hari ini gue akan coba beristirahat untuk memulihkan tenaga, sambil mengisi cadangan tenaga dengan mengkonsumsi makanan dengan porsi yang sedikit lebih banyak. Dan mudah-mudahan di hari H (20 mei 2012) nanti gue bisa menyelesaikan 10K tersebut. 

Thursday, May 17, 2012

Goblok Kolektif

Ah, sudah lama sekali tidak menulis di blog ini. Kurang lebih 8 bulan lalu tulisan terakhir dibuat. Pada tulisan kali ini gue akan berkeluh kesah mengenai ketidakpedulian orang-orang yang tinggal dijakarta, utamanya pengedara kendaraan bermotor roda dua dan angkutan umum. Memang luar biasa sekali kehidupan di Jakarta ini, setiap orang diburu waktu, sampai-sampai tidak peduli dengan orang lain. 

Mungkin bukan cuma gue yang kesal melihat pengguna kendaraan roda dua yang seenak jidatnya bawa kendaraan, berjalan di  trotoar untuk pejalan kaki, melintasi lampu merah, melawan arus lalu lintas dan sebagainya. Yang mengherankan lagi hal ini biasanya tidak dilakulan 1 atau 2 pengendara, bahkan sekelompok pengendara melakukan hal ini secara bersamaan, gue menyebutnya goblok kolektif. Pernah suatu saat di sebuah persimpangan, ketika lampu hijau masih menyala dan gue berusaha melintas, karena kebetulan posisi kendaraan gue berada cukup jauh di belakang dan dalam keadaan menyusul, sedangkan arus utama sudah melintas terlebih dahulu maka gue melintasi persimpangan itu sendirian. Akhirnya karena merasa jalanan cukup lengang, pengedara motor yang berasal dari arah yang berbeda berusaha untuk melintasi lampu merah yang menyala tersebut. Kontan saja gue menyalakan klakson berkali-kali untuk memperingatkan mereka bahwa ada kendaraan yang masih melintas, dan anehnya ketika gue berpapasan dengan mereka di persimpangan lampu merah tersebut. Justru yang teriak dan memaki dengan kata-kata kasar adalah pengendara-pengendara tersebut. Cuma bisa menghela nafas, sambil ngedumel "goblok kolektif". 

Lain lagi dengan angkutan umum, dari minibus sampai bus sedang, mereka berhenti, benar-benar seenaknya saja. Kalaupun berjalan, dengan arogannya melintas dan membahayakan pengendara kendaraan lainnya. Benar-benar kampret. Jika melihat dari kondisi kendaraan, banyak sekali yang mengeluarkan asap pekat --pertanda mesinnya tidak layak--, akhirnya cuma menghasilkan polusi udara.

Gue kadang bertanya-tanya, apa yang bisa membuat manusia --yang katanya-- berada dalam hirarki tertinggi makhluk hidup di dunia ini bisa berprilaku dan bertindak seperti itu. Idealnya --menurut pengetahuan gue-- seharusnya manusia bisa lebih bijaksana dalam bertindak, bahwa manusia adalah makhluk yang dibekali oleh akal dan jiwa, yang membedakan dirinya dengan binatang. Mungkin juga gue tidak luput dari kerendahan-kerendahan semacam itu.