
Pernah pada satu saat gue harus menunggu kurang lebih 20 menit untuk memasuki tol karena ada iringan mobil oknum pejabat tinggi yang akan lewat, isi kendaraan yang gue tumpangi penuh dengan orang-orang yang selesai beraktivitas selama seharian, yang jelas mereka ingin cepat sampai di rumah dan segera melepas lelah. Di bangku lain ada anak balita yang menangis keras karena tidak nyaman dengan keadaan saat itu, panas, asap buangan serta bisingnya suara deru mesin kendaraan yang bercampur jadi satu. Entah di bangku lain apa keperluan dari masing-masing orang, sama seperti gue, yang pasti mereka ingin segera sampai tujuan. Sementara kami harus menunggu oknum pejabat tinggi tersebut melintas, baru setelahnya kami diperbolehkan memasuki tol.
Benar-benar membingungkan perilaku oknum pejabat tinggi tersebut, secara sederhana kemacetan adalah realita kota Jakarta, kenapa untuk hal sesederhana itu mereka mengelak untuk merasakannya, rasanya seperti hidup dalam dunia imajiner saja. Jika ingin sampai tempat tujuan, toh pengguna jalan yang lain juga ingin. Kadang juga terdengar celoteh penumpang lain yang seolah mentolerir perilaku tersebut, wajar karena yang lewat adalah pejabat tinggi negara yang punya urusan super penting, jadi harus diutamakan. Hmm, sayangnya hasil kerjanya berkebalikan :P.
No comments:
Post a Comment