Thursday, February 03, 2011

Ramahnya Jakarta

Kemarin, merupakan salah satu waktu terbaik bagi gue untuk mendapatkan bus transjakarta yang menuju ragunan pada jam pulang kerja. 1.5 jam!, itupun masuknya dipaksa sambil berdesakan.

Ditambah insiden kecil antara penumpang yang berakhir pada tindakan perkelahian. Jakarta benar-benar "ramah", segenap manusia bercampur baur di kota ini, dengan tujuan, sudut pandang, ego masing-masing. Dengan perlahan tapi pasti, Jakarta bisa merubah semuanya. Bisa menjadikan manusia yang tinggal di dalamnya tak lebih dari orang bar-bar.

Terlalu berlebihan mungkin, tapi gue sedang membayangkan alur kemarahan yang berujung pada perkelahian tersebut. Seperti ini, perusahaan merugi, pemegang saham menumpahkan kemarahan pada direktur, direktur menumpahkan kemarahan pada manager, lalu dilanjutkan kemarahannya pada staf, lalu berlanjut ke bawahan lagi hingga mentok ke karyawan level kroco. Akhirnya karyawan tersebut melampiaskan kemarahannya pada apapun yang bisa ditemuinya karena dia merasa memiliki hak untuk marah dengan berbagai alasan.

Mudah-mudahan gue bisa tetap sadar jadi manusia.