Wednesday, December 27, 2006

Insomnia (2)

Mungkin nantinya judul dari setiap tulisan di blog diganti insomnia terus kali yak, rasanya kok mood untuk update blog muncul kalo memang lagi gak bisa tidur :p. Mau cerita sedikit ah...

ceritanya tentang seorang anak manusia yang punya hobi jalan-jalan dan seringnya juga sendirian, "kayak orang bego" kata seorang teman, masa bodoh. Pun Sampai sekarang juga cuma jadi seorang pengamat --kelas teri pula, gue punya semboyan petualang, begini : "jejakkan kakimu di tanah yang baru, minum airnya, kenalilah masyarakatnya", untuk penggalan terakhir "kenalilah masyaraktnya" adalah hal menarik buat gue ketika berada di daerah baru, lalu bisa mengetahui kebudayaanya, pola interaksi sosial dan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dan sering juga hal-hal sederhana yang terjadi, rasanya kok menagih.

Pembaca suka ini ?

Pernah melihat garis cakrawala yang mempertemukan laut dan langit, menarik bukan ?, mungkin kalo ini sedikit beda, batas yang gue maksud adalah pepohonan yang terlihat kecil berderet. Duduk di sebuah angkutan umum yang menghubungkan antar satu kabupaten dengan kabupaten lain di jawa tengah tak lepas dari pemandangan permadani hijau yang sangat luas. Di saat musim penghujan seperti saat ini, para petani menanami sawah-sawah (mereka ?) dengan padi, dan di awal musim seperti ini umumnya tanaman masih menghijau --belum memiliki bulir padi. Menurut gue sangat menyenangkan melihat hal seperti ini, ditemani hembusan angin segar di siang hari, tak lupa suara siaran radio yang memperdengarkan lagu-lagu dengan bahasa setempat, begitupula dengan obrolan di antara satu-dua penumpangnya. Klasik itu asik.

Di sela-sela lukisan indah tersebut, rupanya ada seorang gadis berseragam SMU yang memasang senyum manis --mesam-mesem ngono loh-- dengan seorang lelaki sebayanya yang berada di sudut belakang angkutan, entah siapa yang memulai, si lelakipun membalas nya dengan curi-curi pandang dan senyum menggoda. Beberapa lama kemudian terdengar gelak tawa dan canda dari luar angkutan umum, rupanya ada empat anak perempuan berseragam SMP yang menaiki satu becak, dua orang di bangku utama dan dua orang lagi duduk di tempat pijakan, ditemani si mas yang mengayuh pedal dengan kepayahan sambil sesekali mengusap keringatnya, sedangkan pengiringnya adalah teman-teman lain baik laki maupun perempuan bersepeda --semi ontel-- beriringan sambil sesekali terjadi percakapan kecil di antara mereka. Ketika menyaksikan hal tersebut, pikiran yang terbesit di kepala gue adalah bahwa di antara mereka nantinya ada orang besar yang akan membawa kemajuan bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Selain tentunya akan ada juga yang terkapar karena terhambat masalah umum yaitu AKSES.

Melompat sedikit ke hal lain, untuk pembaca yang kebetulan peduli dengan nasib pendidikan di Indonesia, gambaran sederhana yang gue ceritakan di atas sekiranya bisa memberikan sedikit percikan semangat bahwa mereka & pendidikan --terutama AKSES-- memang patut untuk diperjuangkan, ah ya, gue pun belum --bahkan tidak-- bisa berbuat banyak kecuali sekedar menjadi pengamat kelas TERI yang miskin tindakan. Ah, sutralah (baca : sudahlah), kayaknya mulai melantur.

Thursday, December 14, 2006

Insomnia

Sialnya penyakit insomnia mulai kambuh, kabarnya salah satu penyebab penyakit insmonia adalah pikiran yang berjejal di dalam kepala, sialnya terkadang pikiran yang singgah di kepala juga ngga penting-penting amat, entahlah, tubuh inginnya istirahat, tapi kok pikiran masih jalan kemana-mana. Satu kata untuk menjelaskannya, KOMPLEKS. Atau ada penyebab lain ?, jangan-jangan, pengaruh kafein dalam segelas kopi yang gue minum di sore hari, abis haus. Haus kok minum kopi ?, lah yang disediain cuma kopi :p.

Tuesday, October 31, 2006

[Ra Genah] Kebijaksanaan & Tuan Telur

Bahkan kebijaksanaan yang sering lalu-lalang di depan mata, terdengar oleh telinga dan terbukti dengan perbuatan sangat sulit untuk dimengerti [gak mudeng-mudeng], semuanya terhalang oleh jiwa manusia yang kotor dan palsu.

Terima kasih untuk Tuan Telur yang telah menunjukkan pelajaran berharga, bahwa segala sesuatunya bukan cuma dibayangkan ataupun diangan-angan, seharusnya dilakukan supaya terwujud.

Sunday, October 29, 2006

Mohon Maaf Lahir & Batin

Taqabbalallahu minna wa minkum

Semoga Alloh SWT menerima amal & ibadah kita di bulan ramadhan, serta menjadikan kita golongan yang kembali pada fitrah. Mohon maaf lahir batin.

Mudah-mudahan jadi manusia dengan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya, hi..hi..hi.. mohon maaf lahir batin, mohon maaf atas segal perbuatan dan perkataan yang tidak berkenan, juga hutang dan janji yang tak terbayar, harapan si penulis si diikhlaskan aja hi..hi..hi..hi.., tapi kalo ngga ya silakan ditagih, surat tagihan bisa dilayangkan ke galuh100@yahoo.com. Mokasi.

Wednesday, October 11, 2006

[Catatan] 05 Mei 2006

Ku berada kembali di tempat ini
Semilir angin sore yang menentramkan
Tenang rasa hati
Pikiran yang kembali melayang
Ya, Dia telah menunjukkan kuasanya

Bagai cahaya langit utara
Indah dilihat tak bisa diraih

Ah.. sudah enam revolusi rupanya
Kembali, ketika kusadari bahwa rasa itu pernah datang
Di tengah gelap dan dingin yang menyelimuti diriku

Kini semua terbang jauh dan menghilang
Tertiup angin lembut kehidupan
Indah seperti bunga ilalang yang melayang
Tak menentu terombang-ambing bersama semilir angin dan harum rerumputan

05 Mei 2006

Tuesday, October 10, 2006

[Ra Genah] Ruang, Kanvas & Guci

Rasanya seperti berada di dalam ruangan yang penuh dengan barang pecah belah semisal kanvas, guci-guci yang indah berkilau, rasanya tak ingin sedikitpun melewati pesona dari masing-masing benda-benda tersebut, benar-benar membunuh rasa bosan, hingga pada akhirnya menyentuh setiap sudut setiap benda, lantaran ingin merasakan apa bahan pembuatnya, kehalusan, lekuk keindahannya, jiwa dan nafas si pembuat, namun ketika sedang tenggelam dalam keindahan, tanpa sengaja memecahkan satu dari sekian benda-benda tersebut, ah ya, kesempurnaan yang sebelumnya ada sekarang hilang, sepertinya semua keindahan itu hanya bisa dilihat, dimaknai dan dipikirkan, tidak bisa sekalipun disentuh. Ah, ya, ruang, kanvas & guci.

Wednesday, September 13, 2006

[Bus Kota] Cih !! Jakarta


Di sebuah pasar tak jauh dari terminal, siang menjelang sore hari, terik sinar matahari benar-benar menyengat orang yang lalu lalang di jalanan sempit itu, membakar, hembusan angin yang berbau amis busuk disertai debu karena angin kering dan semburan asap dari knalpot angkot yang berjubel tak teratur merupakan udara yang wajib dihirup jika ingin tetap hidup. Kesemrawutan suasana pasar, satu dua tukang becak yang tertidur lelap di dalam becaknya, pedagang yang tetap bertahan menjajakkan barang dagangannya, pakaian, kaset, terwelu, pernak-pernik, sayuran yang sudah layu, rempah-rempah seperti tidak terpengaruh dengan suasana sekitar. Di dalam sebuah angkot yang sepi penumpang, Seorang anak perempuan berumur kurang lebih 5 tahun, bertelanjang kaki, duduk di kursi 4, mulutnya masih ditebari remahan kue bolu coklat, sesekali ibunya bersusahpayah menyeka mulut anak perempuan tersebut, sesekali pula rengekannya terdengar karena keinginannya tidak terpenuhi.

Terdengar lagu dangdut remix disertai vokal penyanyinya, serta merta anak perempuan berumur kurang lebih 5 tahun tersebut berdiri dari tempat duduknya, menggoyang-goyangkn badannya disertai ayunan tangan bak penari yang sering muncul di TV dalam acara yang menarik banyak massa. Seketika itu pula wanita lain yang lebih tua --mungkin neneknya-- tertawa melihat tingkah polah tersebut.

Tak lama waktu berselang, permainan gas sang supir angkot di tengah hiruk-pikuk kemacetan dan suasana "panas" tak terelakkan, saling berebutan untuk mendapatkan jalan pun terjadi, "debuk !!" kepala anak perempuan berumur kurang lebih 5 tahun itu terbentur ke sandaran kursi, "brengsek !!", ucapan yang secara spontan terluncur dari mulut mungil itu. Si perempuan tua hanya tertawa sambil bertanya, "sakit nggak ?", "nggak", jawab anak perempuan berumur kurang lebih 5 tahun itu.

Cih!! Jakarta.

Setidaknya lingkaran penuh berwarna oranye di kala senja dengan tempelan gedung, rumah, pepohonan, menara listrik yang menjulang, kemacetan jalan tol dengan latar belakang awan kelabu di atas sebuah kanvas merupakan pemandangan yang menarik.

Monday, August 07, 2006

[Keseharian] Lobster ngantuk

Ini adalah gambar saya bersama lobster kecil, lobster kecil ini ada di dalam lubangnya, tersembunyi, tapi bagian belakangnya kelihatan, setelah di tarik-tarik akhirnya bisa ditemui wujud aslinya, sebelumnya dikira udang, tapi setelah diperhatikan lebih seksama ternyata ini adalah seekor lobster kecil, sepertinya terdampar ke belakang rumah karena air laut sedang pasang, sendirian. Setelah berfoto bersama lobster, akhirnya saya lepas, mesti dituntun supaya dia kembali ke liang persembunyiannya lagi, mungkin masih ngantuk :D

[Keseharian] Catat dong

Siapa menebar angin dia akan menuai badai, ya entah kapan mulanya, dan ngga bener juga jika menimpakan kesalahan pada mata pelajaran bernama akuntansi, saya punya kebiasaan jelek dalam melakukan manajemen keuangan, selama ada uang pake aja, sebenarnya ngga boros-boros juga, tapi karena tidak tercatat dan benar-benar pelupa akhirnya kesulitan juga untuk melacak uang yang menguap entah kemana, dan kembali bertanya-tanya dalam diri "kemana larinya tuh uang yak ?" lalu setelah melihat persediaan muncul lagi pertanyaan "loh kok tinggal segitu ?"

Malas mencatat keuangan sendiri karena terlanjur jengah kalo ingat neraca keuangan dalam bentuk tabulasi, ngga suka dengan prosedur yang berbelit, malas dalam mendokumentasikan, yo wish... siapa menebar angin dia akan menuai badai, rasakan akibatnya bagi diri sendiri :D.

Monday, July 10, 2006

[Bus Kota] Tidak melulu

Hari ini selepas pintu tol kebon jeruk ada seorang pengamen, dia adalah seorang lelaki berumur kurang lebih 30 tahun, berbeda dengan pengamen yang sering saya identikkan dengan pakaian lusuh, kulit dekil, aksesoris dan segala ketidakterawatannya.

Bapak ini seorang warga keturunan cina, menggunakan kaos berkerah dengan ikat pinggang terlihat, begitupula potongan rambutnya, rapi. Terlihat sekali kalo bapak ini baru dalam bidang mengamen --setidaknya menurut penilaian saya pribadi, pasalnya beliau terlalu banyak menyanyikan lagu, tidak menggunakan alat bantu apapun baik gitar maupun kecrekan --hanya menggunakan suara-- dan kurang cermat menentukan kapan waktu meminta uang kepada penumpang, hingga pada akhirnya hampir setengah dari penumpang bus terlanjur turun sebelum dia sempat meminta uang.

Lagunya antara lain lilin-lilin kecil, you raise me up (bener gak nih judulnya), melodi-memori, dibawakan dengan suara nyaring namun tidak asal, apa istilahnya ya ?

Satu gambaran lagi bagi saya pribadi --mudah-mudahan untuk pembaca juga, bahwa warna kulit di tanah Jakarta tidak melulu menjadi lambang kesejahteraan, tidak seperti selentingan yang sering saya dengar tentang ketidakadilan yang dialami warga pribumi terhadap non pribumi dalam hal memperoleh hak akses untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sip, semangat Pak !!

Tuesday, July 04, 2006

[Sosial] Demografi dan Konflik dalam Masyarakat

Benar-benar tak punya ide untuk menulis, ini ada bacaan menarik.

Sejak tumbangnya Orde Baru, perkembangan masyarakat di Indonesia ditandai oleh perbedaan pendapat yang akhir-akhir ini menjurus kepada ketidakserasian bangsa. Dampak dari rasa muak terhadap friksi yang tidak berkesudahan, mulai muncul di kalangan awam kerinduan atas keadaan masa lalu yang dianggap relatif stabil, aman, dan mudah mencari makan.
Konflik yang berkepanjangan tidak perlu terjadi apabila kekuatan politik yang ada memahami keadaan dan perkembangan struktur demografi Indonesia. Secara demografis, konflik di Indonesia sebenarnya dapat dijelaskan dari sisi perbedaan antargenerasi inter-generational gap). Struktur penduduk sebenarnya menggambarkan pengalaman anggota masyarakat di mana setiap orang yang ada di dalamnya telah melalui siklus kehidupan, dari sejak lahir, bayi, anak, akil balik, dewasa, tua dan akhirnya mati. Perjalanan kehidupan setiap orang dengan latar belakang yang mempengaruhi tata kehidupannya ini akan membentuk sikap, pandangan dan perilaku.

Selengkapnya bisa dilihat di sini

Sumber : http://www.sinarharapan.co.id/berita/0402/16/opi02.html
Tanggal akses : 4 Juli 2006, pukul 3.53 pm

Thursday, June 29, 2006

[Ra Genah] Melantur

Sepertinya segelintir sastra(wan/wati) sedikit demi sedikit sudah mulai kembali, ah ya, bersastra ria memang tidak bisa dipaksakan, sejatinya sebuah karya indah lahir dari buah pikiran yang dilingkupi dengan ketulusan dan kebesaran jiwa, bukan sebaliknya.

Selamat teman, buah karyamu sangat sempurna, semoga setiap orang yang melihat keindahannya terinspirasi untuk turut serta. Di salah satu sudut dunia ini, saya hanya bisa memandang dan meresapinya dari surat kabar Tengah Malam. Kertasnya adalah langit luas, ditulis dengan bintang yang bertaburan, ditandai dengan bulan pada setiap halamannya. Sebagai hadiah, anda bisa ingat, ini info berharga !!, setiap halaman 11, 12 dan 13 tengoklah dengan cermat, sebuah lukisan indah yang bermetamorfosa akan mengepakkan sayapnya, terbang, indah sekali.

Dengan berada dalam kebisingan dan hingar bingar yang memekakkan, kau bisa menyadari bahwa kesunyian yang senyap dan dingin adalah sebuah karunia.

Monday, June 26, 2006

[Ra Genah] Catatan

Di tempat ini beberapa samurai telah berkumpul dan memperkenalkan dirinya masing-masing, mulai dari latar belakang, asal-usul, garis keturunan dan pertalian darah, pengalaman bertempur hingga pada siapa mereka mengabdi. Sebagai samurai, tugas merupakan sebuah amanat yang harus dilaksanakan dengan segenap jiwa dan raga, apalagi jika tugas tersebut berakar pada kemuliaan untuk membangun masyarakat yang tinggal jauh dari pusat-pusat kebudayaan. Ya disinilah kami saat ini, beberapa perlengkapan tempur seperti tombak, pedang dan panah telah kami pelajari, begitu juga keahlian berkuda, menyusup ke daerah pertahanan lawan, penyamaran, mencari informasi serta mengelabui lawan sedikit demi sedikit sudah kami kuasai. Yang tinggal adalah terus mengasah kemampuan tersebut secara berlanjut dan menerapkannya untuk kemajuan penduduk di seluruh pelosok negeri ini.

Walaupun hari-hari kami isi dengan latihan dan menunggu hari pertempuran --diperkirakan akan berlangsung selama 30 hari penuh, secara umum keadaan masih tenang, kami masih bisa memanfaatkan waktu untuk bersantai, mengadakan upacara minum teh, melukis, mempertajam aksara dengan sastra, menikmati kue-kue kecil khas daerah setempat serta berkeliling desa untuk mengenal daerah.

Mudah-mudahan tugas ini dapat kami laksanakan dengan baik, harga yang harus dibayar untuk kegagalan adalah mengasingkan diri atau melakukan seppuke.

catatan : cerita di atas benar-benar ra genah (gak jelas), hanya fiksi, hiperbolis dan miskin makna luar biasa.

Friday, June 23, 2006

[Bahasa] Quote's

"Ketahuilah peranmu, milikilah kehormatan dan rasa hormat dan bekerja keraslah". Kata-kata salah satu rekan politik deng xiao ping, menurut gue kata-kata tersebut bagus.

"Lebih Baik Pulang Nama Daripada Gagal Dalam Tugas". Ya, kalo kata-kata ini gue benar-benar ingat karena setiap kali berangkat atau pulang sekolah ketika SMA pasti melihat monumen Korps Pasukan Khusus Baret Merah, monumen berada di tengah sebuah taman, kurang lebih 4 prajurit (lupa gue) dengan posisi siap tempur. Hebat seandainya jargon tersebut benar-benar tertanam di dalam jiwa para prajurit, terlepas dari tugas apa yang dilaksanakannya.

"Pantang pulang sebelum padam". Begitulah kira-kira kata-kata yang gue lihat (ha..ha..ha.. lupa lagi dimana), kata-kata tersebut adalah jargon bagi petugas pemadam kebakaran. Berterimakasihlah kita kepada petugas pemadam kebakaran yang bekerja keras dalam menjalankan tugasnya disertai dengan semangat "pantang pulang sebelum padam".

Sunday, June 04, 2006

Qumana

Nyoba posting pake Qumana


Thursday, June 01, 2006

[Buku] Melacak Alam

Melacak Alam, buku yang sangat berkesan dan memberikan inspirasi buat gue terhadap pengamatan alam, gue temukan kembali di sebuah lapak penjual buku dengan harga Rp.5000 di Kwitang, Pasar Senen, buku ini dapat dikategorikan sebagai ensiklopedia mini yang membahas hewan dan tumbuh-tumbuhan di lingkungan sekitar, pengelompokan kasusnya didasarkan pada musim dan habitat, disertai ilustrasi yang digambar dengan tangan, ditulis oleh Hans Jurgen Press dengan judul asli Der Natur Auf Der Spur, terdiri dari 234 kasus, cetakan dalam bahasa Indonesia diterbitkan pertama kali tahun 1984. Isi yang ada di dalam buku ini sebagian besar merupakan catatan pengamatan penulis semasa kecil, pengamatan dilakukan pertama kali ketika suatu saat penulis dan anak lainnya di dalam kelas mendapatkan tugas dari Guru Ilmu Hayat untuk mengamati lingkungan sekitar, mencatatnya, serta memberikan ilustrasi gambar, hal tersebut pada akhirnya terus berlanjut. Buku ini merupakan salah satu seri dari kumpulan buku "Dasar-dasar Pengetahuan", buku lainnya berkisar pada masalah teknik (hukum-hukum fisika) yang dibahas dengan permainan dengan bantuan alat-alat sederhana yang mudah ditemui. Bermain sambil belajar.

Sedikit nostalgia, pada saat itu kami kelas 4 atau 5 SD. Waktu itu gue sedang melihat gambar-gambar sebuah buku yang berkaitan dengan tata surya. Ketika itu ABP membacakan kasus no. 9, dan menurut dia kata-kata "hu-hu-hu" itu lucu, menurut gue ngga sama sekali :D, sehingga akhirnya gue memutuskan untuk membaca sendiri, lalu dilanjutkan membaca penjelasan-penjelasan yang lain, hingga pada akhirnya gue benar-benar tertarik dengan isi buku tersebut, meminjamnya dari perpustakaan dan tidak berniat mengembalikan :D (penjahat cilik !). Berikut salah satu kasus yang dibacakan teman gue tersebut.

Panggilan di tengah Malam (No. 9)

Terutama pada masa birahinya, pada bulan Februari, di tengah malam burung hantu memperdengarkan suara "hu-hu-hu"-nya yang menyedihkan dan menakutkan. Suara itu dapat kita tiru dengan merapatkan kedua tangan seperti dalam gambar dan meniupnya melalui lubang di antara kedua ibu jari, seperti yang ditunjukkan panah. Mungkin burung hantu itu akan datang mendekat. Terhadap cahaya lampu baterai, burung ini tidak takut sedikitpun sehingga dia mudah diamati.

Masih banyak lagi hal-hal sederhana dan menarik yang dijelaskan melalui buku ini. Terekomendasi untuk teman-teman yang mempunyai anak, keponakan atau adik yang berada di bangku sekolah dasar.

ps: cover buku menyusul

Tuesday, May 23, 2006

[Memasak] Membuat Pisang Goreng Mentega

Bahan
- Pisang (jenis pisang sesuai selera)
- Mentega
- Gula
- Susu kental

Alat memasak
- Kompor
- Wajan
- Alat untuk menggoreng

Cara memasak
- Kupas pisang lalu potong menjadi beberapa bagian, masing-masing bagian dipotong memanjang sampai setengah (jangan sampe terbelah menjadi dua), tujuannya supaya ketika digoreng menteganya bisa sampai pada bagian dalam, rasanya lebih enak.
- Nyalakan kompor dan letakkan wajan di atasnya
- Masukkan mentega secukupnya ke dalam wajan
- Masukkan potongan-potongan pisang
- Goreng sampai warnanya menjadi agak kemerah-merahan (jangan sampe gosong)
- Angkat, letakkan sebentar di penyaring agar minyaknya berkurang
- Setelah itu, letakkan di piring
- Taburi gula dan susu kental, jadi deh

Enak dinikmati dikala suasana dingin datang, malam hari atau ketika hujan sambil menikmati kopi atau air jeruk hangat. Mudah, sederhana, memiliki kadar karbohidrat tinggi dan tentunya nikmat.

Catatan : Gue memasaknya berdasarkan kebutuhan, kesenangan dan mood. Jadi, bagi pihak tertentu jangan berharap banyak :D.

Tuesday, May 16, 2006

Aneh rasanya :D

Benar-benar liar dan menggila,
laksana api yang melahap hamparan ilalang di musim kering
Kobarannya benar-benar memberi sensasi luar biasa
Aneh rasanya,
Rasa takjub ini penuh mengisi relung jiwa
Senang, ringan dan melayang jauh
Ku tak ingin lepas dari rasa ini

Wednesday, May 03, 2006

Tentang yang satu itu

Suatu masa tertentu gue benar-benar benci sama kata cinta, sucks lah :D, ternyata pengetahuan gue cuma sebatas pada cinta dengan lawan jenis, ha..ha..ha.. betapa merasa tololnya gue bersikap dan mendefinisikan cinta cuma sebatas itu, jauh gue pikir ada yang lebih tinggi dari itu --terserah kalo dibilang gombal, beberapa hal yang bisa sedikit --sangat-sangat sedikit mungkin-- gue pahami adalah cinta Pencipta kepada makhluknya dan sebaliknya, cinta orang tua kepada anaknya dan sebaliknya, cinta seorang manusia pada alam semesta dan isinya, cinta seorang manusia terhadap manusia lain dalam konteks sosial (bisa luas lagi nih) serta cinta seorang manusia terhadap lawan jenisnya (cuma ini yg bakal sedikit dibahas).

Jenis cinta terakhir yang umumnya sedang dirasakan oleh muda-mudi masa kini :p, gue belum bisa memahaminya dengan baik, yang jelas ada hubungannya dengan tahapan dalam perkembangan biologis maupun psikologis, kedua hal tersebut lebih cenderung berada pada sisi manusia, sisi material. Sehingga, gue agak kurang sreg jika ada muda-mudi masa kini yang mengutarakan cinta terhadap lawan jenis terlepas dari kedua hal tersebut (spiritual misalnya), walaupun tidak menutup kemungkinan bisa dicapai dan lagipula gue juga belum paham.

Mencoba berbagi pikiran dan perasaan dengan teman-teman (pria dan wanita) yang sedang merasa gundah dengan problematika hidup yang satu ini, entah merasa ditinggalkan, disakiti, berada pada hubungan yang ngga jelas, tersiksa dalam manisnya cinta, atau apalah, terkecuali yang sedang berada pada daerah merah jambu :p. Berusaha untuk tidak menyudutkan kaum wanita apalagi membela kaum pria, jadi, (bisa gak ya ?) kalo kamu-kamu berada pada keadaan tersebut, mungkin prinsip bahwa dunia ngga selebar daun pinus bisa dipake, lagipula yang gue pahami hidup tuh gak dibatasi pada hal beginian doang kok, janganlah berlarut-larut, tetap jalani hidup dengan semangat dan ceria, masa lalu yang ngga enak itu jangan disesali tapi dirubah jadi pengalaman yang bisa jadi bahan pembelajaran. Gitu guys, Maaflah ya kalo gue sok tahu :p.

Lagu : Vina Panduwinata, Aku melangkah Lagi.

Thursday, April 27, 2006

Instalasi Linux Ubuntu (gagal)

Mencoba menginstall Linux Ubuntu, sayang sekali gagal, penyebabnya adalah kualitas CD yang kurang baik, well, padahal itu CD original, dapat langsung dari distributor utama Ubuntu, dan lebih mengesalkan lagi karena gue mencoba menginstallnya pada virtual PC, karena PC gue berada dalam jajaran PC berumur dan performance yang agak lain dari PC umumnya saat ini (nggak mau menyebut tua :D dan bapuk), akibatnya untuk melakukan instalasi perlu kesabaran tingkat tinggi, lah !! tak tahunya (terdengar aneh bahasanya) gagal pada persentase tertentu, lantaran CD nya berkualitas kurang baik (males nyebut jelek) atau jangan-jangan CDROMnya ? (wah ini lagi, isu dari Tuan A punya kata-kata bahwa sekarang yang menjual CDROM dah jarang, minimal DVDCombo lah, walah ! lagi-lagi merasa tertinggal. Hehh.. namanya juga isu, validitasnya diragukan ;p. Kembali ke topik semula, seandainya instalasi berhasil, gue bisa memberlakukan satu PC (host) aktif sebagai 2 host yang berbeda, lumayan nih untuk belajar-belajar jaringan, tapi apa mau dikata ?, ada yang punya rekomendasi distro yang bagus untuk instalasi ?, [mode : orang indonesia ON] kalo pake GUI (Graphic User Interface) ngga ngabisin space banyak, mudah instalasinya, dan yang paling utama : installation requirement nya tercapai oleh PC gue (memori : 128, processor : 600 MHz, vga : 4 MB), ups.. maaf salah, yang jelas kalo menggunakan Virtual PC spesifikasinya lebih rendah dari yang gue sebutkan [mode : orang indonesia OFF]. Tutian Bgt (baca : kesian banget). Omong-omong, sebenarnya gue sudah install Fedora Core 4 (bisa disebut redhat ?) tanpa menggunakan Virtual PC, tapi karena kesoktahuan gue melakukan setting, hasilnya adalah ketika pertama kali booting, pada fase tertentu (berkaitan dengan konfigurasi network device) lama banget, bisa lumutan (hiperbolis) kalo nunggu selese, mau coba memecahkan masalahnya lewat console melalui grub, but how ?, sudah tanya ke seorang pengguna linux juga, yang bersangkutan menyarankan untuk melakukan penyuntingan file something.conf, tapi ketika gue praktekan di grub ngga bisa, lah wong membaca filenya aja gak bisa, ngga tahu kenape. Ha..ha.. kayaknya dari dulu gue selalu bermasalah dengan instalasi linux selain distro mandrake, padahal menarik, lihat dunia baru. Ngga yang itu-itu aja.

Tuesday, April 18, 2006

Flamboyan


Kabarnya dahulu bunga ini merupakan bunga yang memberikan ciri khas kota jakarta, seperti bunga sakura di jepang dan bunga tulip di belanda, bunga ini sering disebut juga flame flower karena warnanya yang merah cerah seperti api. Jenis pohonnya merupakan tumbuhan khas daerah tropis, memiliki kayu yang keras dan bisa mencapai ukuran yang cukup besar. Gue masih ingat ketika kecil, tepian sepanjang Jalan Raya Bogor (Jakarta Timur) masih sangat banyak ditumbuhi tumbuhan jenis ini, pepohonan ini tumbuh di tepi kali ciliwung, saat in masi ada, tapi semakin lama pepohonan ini semakin berkurang, banyak penyebabnya, biasanya karena umur yang sudah sangat tua sehingga akhirnya harus ditebang, tumbang karena angin ribut atau roboh karena tanah tempat berpijak longsor, di UI juga ada, tanamannya umumnya masih berukuran sedang. Ketika harus menuju kampus di pagi & siang hari, sesekali gue biasanya menyempatkan untuk menelusuri jalan yang berasal dari Statsiun Pondok Cina - Balairung - Rektorat - Fasilkom, di siang hari biasanya jalan ini sepi, selain bisa melihat beberapa pohon flamboyan yang berbunga mungkin kalo beruntung bisa melihat tupai-tupai yang berkejar-kejaran. Sampe sekarang dugaan gue, tupai-tupai tersebut termasuk binatang yang mengkonsumsi biji flamboyan ini selain biji dari tumbuhan-tumbuhan lainnya. Hmmm gue gak tahu pasti sih, jenis pohon ini musiman apa nggak, yang jelas selama musim penghujan pohon-pohon flamboyan banyak yang gue lihat sedang berbunga, bagus!.

Monday, April 17, 2006

koleksi musik tambahan

waduh dah lama gak nulis, rasanya kaku, kak..kak..kak.. ku...ku...ku... :D, yeah mo cerita aja, beberapa hari yang lalu gue dan salah seorang teman lama pergi ke mangga dua dilanjutkan ke glodok, barang yang dicari dan akhirnya dibeli oleh teman gue tersebut adalah harddisk USB, sedangkan gue ?, lebih banyak window shopping dan kadang terhenti pada pajangan beberapa barang tertentu dengan mata berbinar-binar, entah karena memang benar-benar menginginkannya (digicam) atau juga karena baru tahu bentuk fisik barang tertentu yang sering dibicarakan (berkaitan dengan perangkat wireless) :D, norak banget. Setelah selesai dari mangga dua, akhinya kami pergi ke Glodok dengan tujuan mencari beberapa koleksi classic/progressive rock, kebetulan temen yang gue ajak merupakan salah seorang yang selama ini gue minta untuk memberikan rekomendasi terhadap kelompok-kelompok musik classic-progressive rock yang asik, alhasil berikut daftar mp3 yang gue beli :

1. Deff Lepard ~
2. Pink Floyd *
3. Deep Purple ~
4. Rush *
5. Oasis ~
6. Green Day ~
7. Chicago ~
8. Led Zeppelin ~
9. Genesis ~
10. Cake *
11. CCR *

keterangan
~ : pilihan gue sendiri, untuk menambah koleksi
* : rekomendasi teman, beberapa sudah gue dengarkan, menarik

Nggak semua bagus, beberapa kualitas CD-nya kacau :D

Suasana perjalanan :

Naik motor - siang - terik panas matahari - asap kendaran - lalu-lintas semawut - tancap bleh !!

Hujan lebat - kena muka sakit - pakaian basah kuyup - hajar aja !! - banjir - macet - cari jalan alternatif - nyasar :D

Menyenangkan

Monday, April 03, 2006

Tanah Jajahan

Here i am, memandang luas bentangan tanah lapang dan ilalang, entah pohon ini namanya apa, yang jelas dahan-dahan kecilnya cukup kuat untuk menahan beban tubuh ini, dari tempat ini saya bisa memandang tanah 'jajahan' dengan pasti, ditemani hembusan semilir angin sore, jingganya langit dan kicauan sekawanan burung pipit yang sibuk berebut tempat di rumpunan ilalang untuk menanti datangnya malam, saya dapat duduk berlama-lama di tempat ini sambil memakan buah-buahan liar hasil panen. Sesekali ada pikiran-pikiran yang melintas dan mengganggu, entah PR sekolah, acara menarik di TV atau panggilan orang tua, tapi semua itu segera sirna seiring rasa gatal di beberapa bagian tubuh akibat gigitan nyamuk. Saya bisa tahu dengan detail bahwa di balik tajamnya duri-duri tanaman itu ada tempat pengintaian yang sangat nyaman, tanahnya lembut, enak untuk dipijak, atau di atas pohon tertentu dengan ketinggian +- 15 m, saya bisa dengan leluasa mengamati lalu-lalang orang di jalan setapak yang menghubungkan dua Rukun Tetangga serta pembicaraan yang terjadi di antara mereka, atau di pohon tempat saya saat ini, tersembunyi, nyaman dan memiliki daerah pantau yang cukup luas. Banyak hal & permainan yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu di lahan luas ini : cari buah, main kincir daun (daun singkong atau pepaya), panah dengan ilalang, tombak dengan batang-batang pohon muda, angsa-angsa'an yang dibuat dengan jenis bunga tertentu, gelembung sabun dari pohon sejenis biji karet kecil, mencari serangga, mencari ikan gabus di kubangan lumpur, perosotan di tanah berbukit, mencari benda-benda dan masih banyak lagi. Saya benar-benar menikmatinya, hingga pada akhirnya tersadar, ah.. ternyata hanya sepotong kisah masa kecil.


catatan : saat ini tanah 'jajahan' itu sudah berubah menjadi sebuah bangunan besar, sedangkan lahan luas yang masih tersisa terlindung oleh tembok beton yang dipancang mengeliling.

Wednesday, March 29, 2006

Laut, Langit, Matahari & Garis Cakrawala



Cool isn't it, hmm.. :)

Tuesday, March 28, 2006

ie & firefox

blog ini jika dilihat dengan menggunakan ie lumayan rapih, tapi kalo dilihat pake mozilla firefox jadi berantakan :D. kapan-kapan dibenerin lagi.

~aneh

Thursday, March 23, 2006

Sedikit tulisan

(mode sok tahu : ON)

Paradigma berpikir

Terkadang ketika kita menghadapi sebuah hal, tanpa banyak tahu mengenai hal tersebut kita bisa memberikan judgement, wajar saja, tidak bisa disangkal juga bahwa sesuatu yang telah kita lakukan tersebut terkadang tidak sesuai dengan yang kita kira sebelumnya, nah di sinilah letak paradigma diposisikan, alangkah baiknya sebelum kita memberikan judgment dan melakukan penyikapan, sejauh mungkin kita memposisikan diri pada berbagai "pos" (individu, keadaan, waktu, tempat dan sebagainya), dengan begini mudah-mudahan didapatkan sudut pandang yang berbeda dan pada akhirnya bisa memberikan alternatif penyikapan yang berbeda pula pada hal-hal yang dihadapi.


Kondisi Cuaca

Dalam minggu terakhir ini, angin benar-benar semarak, (AFAIK) dari pengamatan gue, angin bergerak dari arah barat daya-barat-barat laut ke timur, jika posisi kita berada di Jakarta, daerah arah mata angin tersebut terhadap Indonesia, vegetasi yang ada merupakan hutan hujan tropis, sama halnya untuk Indonesia terhadap Asia, mungkin ini penyebab curah hujan yang cukup tinggi. Ada hal yang menyenangkan setelah hujan, jika hujannya terjadi di siang-sore hari, biasanya langit di malam hari benar-benar cerah, dengan begini benda-benda langit bisa terlihat lebih jelas dibanding hari biasanya, seperti malam ini, bintang-bintang di daerah langit barat bertaburan, sangat menarik. Di sisi lain, ada juga yang tidak menyenangkan, bencana banjir, di daerah perkotaan maupun pedesaan tidak lepas dari masalah yang satu ini.


(mode aneh : ON)

Blog-Ku Sayang Blog-Ku Malang

Gue sedang memahami si blog nih, jarang diisi dan terkesan tidak terurus, tapi untungnya si blog ngga rewel dan bawel sih atau sampai bersikap manja dengan merengek-rengek, dari tulisan di atas (paradigma berpikir) mungkin si blog sudah sampai pada pemahaman alternatif dalam bersikap, jadi dia ngga terlalu banyak menuntut tuannya, paling tidak dia bisa memposisikan diri 'cuti' untuk menampilkan tulisan tuannya tanpa memiliki batas waktu yang ditentukan, santai aja ya, yang ngerti kan cuma kau dan aku :D.


Penutup

Sepertinya gue terlalu sok tahu :D

mode sok tahu : OFF
mode aneh : OFF

Monday, March 13, 2006

Pengobral Dosa

Iwan Fals - Pengobral Dosa

Di sudut dekat gerbong yang tak terpakai
Perempuan ber make-up tebal dengan rokok di tangan
Menunggu tamunya datang

Terpisah dari ramai
Berteman nyamuk nakal dan segumpal harapan
Kapankah datang tuan berkantong tebal

Reff:
Habis berbatang-batang tuan belum datang
Dalam hati resah menjerit bimbang
Apakah esok hari anak-anakku dapat makan
Oh Tuhan beri setetes rezeki

Dalam hati yang bimbang berdoa
Beri terang jalan anak hamba
Kabulkanlah Tuhan

comment: ironi bos ..

Wednesday, March 08, 2006

Puisi (J) Kaim

Jenis : Puisi
Untuk seorang teman : Musafir

(J) Kaim ?
Kamu memang aneh..
Kau musafir sih.. (begitu kata temenya maman)
Padahal, aku sedang tidak punya ide untuk menulis ..
Lagipula moodku entah tersimpan dimana (lupa) ..
Lalu... dengan kata-kata itu kau menikamku ..
Ugh.. terasa sakit, kamu bilang aku (J) Kaim ?
Malet Banges seh..

Ketika matahari terbit, bunga-bunga bermekaran
Lalu aku lihat di taman..
Ada yang putih dan ada yang merah ..
Setiap hari ku siram semua ..
Mawar melati semuanya indah .. (horee !!)

Ketika matahari tenggelam, burung camar kembali ke sarang
Ikan lumba-lumba beristirahat, Ikan-ikan kecil bergegas pergi mencari plankton
Koala aktif di malam hari dan bobo di siang hari
Mengapa begini ?, Mengapa begitu ?, banyak pertanyaan di dunia ini

Wahai musafir, terima kasih ya sudah menyemangati ..
Saya benar-benar menghargainya, walaupun kamu benar-benar sotoy ..
Btw, Kamu suka sotoy apa ?
Kalo aku sotoy babat (jeruk nipisnya yang banyak) .. kamu ?

Tuesday, February 14, 2006

Komunitas Terdidik: Belajar dari Jepang



Posted in Management by Romi Satria Wahono on the February 7th, 2006

Opini kecil, yang saya tulis sewaktu masih tinggal di Jepang. Pernah dimuat di kolom Opini, Surat Kabar Republika, tanggal 15 Juli 2002.

Tiada hari terlewatkan tanpa membaca surat kabar Indonesia melalui Internet. Di sana-sini bermunculan berita mengenai rusaknya moral dan carut marutnya kepribadian masyarakat Indonesia, layaknya sebuah bangsa yang tidak terdidik. Dan kerusakan ini secara signifikan dan menyeluruh melanda berbagai golongan masyarakat Indonesia, dari pejabat atas, menengah sampai rendah, dari anggota DPR sampai menular ke masyarakat umum. Kemudian kalau kita menyimak berita-berita Internasional, sudah menjadi hal yang lazim, bahwa Indonesia selalu memenangi kontes-kontes internasional yang berhubungan dengan sifat buruk. Dari masalah besarnya jumlah korupsi, pelanggaran HAM, pembajakan software, sampai rendahnya masalah sumber daya manusia (SDM).

Pada tulisan ini, penulis mencoba menguraikan tentang bagaimana sebuah komunitas terdidik (knowledged community) dan beradab itu sebenarnya bisa terbentuk dari sesuatu hal yang sangat sederhana.

Dari mengamati perilaku kehidupan masyarakat Jepang, sebenarnya tergambar bagaimana sebuah komunitas terdidik terlahir dari suatu sifat dan sikap yang sederhana. Yang pertama mari kita lihat bagaimana orang Jepang mengedepankan rasa “malu”. Fenomena “malu” yang telah mendarah daging dalam sikap dan budaya masyarakat Jepang ternyata membawa implikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan. Penulis cermati bahwa di Jepang sebenarnya banyak hal baik lain terbentuk dari sikap malu ini, termasuk didalamnya masalah penghormatan terhadap HAM, masalah law enforcement, masalah kebersihan moral aparat, dsb.

Bagaimana masyarakat Jepang bersikap terhadap peraturan lalu lintas adalah suatu contoh nyata. Orang Jepang lebih senang memilih memakai jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan raya. Bagaimana taatnya mereka untuk menunggu lampu traffic light menjadi hijau, meskipun di jalan itu sudah tidak ada kendaraan yang lewat lagi. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

Hal menarik berikutnya adalah bagaimana orang Jepang berprinsip sangat “ekonomis” dalam masalah perbelanjaan rumah tangga. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Sekitar 8 tahun yang lalu, masa awal-awal mulai kehidupan di Jepang, penulis sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar pukul 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 10 atau 20 yen. Juga bagaimana orang Jepang lebih memilih naik densha (kereta listrik) swasta daripada densha milik negeri, karena untuk daerah Tokyo dan sekitarnya ternyata densha swasta lebih murah daripada milik negeri. Dan masih banyak lagi contoh yang sangat menakjubkan dan membuktikan bahwa orang Jepang itu sangat ekonomis.

Secara perekonomian mereka bukan bangsa yang miskin karena boleh dikata sekarang memiliki peringkat GDP yang sangat tinggi di dunia. Mereka juga bukan bangsa yang tidak sibuk atau lebih punya waktu berhidup ekonomis, karena mereka bekerja dengan sangat giat bahkan terkenal dengan bangsa yang gila kerja (workaholic). Tetapi hebatnya mereka tetap memegang prinsip hidup ekonomis. Ini sangat bertolak belakang dengan masyarakat negara-negara berkembang (baca: Indonesia) yang bersifat sangat konsumtif. Terus terang kita memang sangat malas untuk bersifat ekonomis. Baru dapat uang sedikit saja sudah siap-siap pergi ke singapore untuk shopping, atau beli telepon genggam baru.

Sifat berikutnya adalah masalah “sopan santun dan menghormati orang lain”. Masyarakat Jepang sangat terlatih refleksnya untuk mengatakan gomennasai (maaf) dalam setiap kondisi yang tidak mengenakkan orang lain. Kalau kita berjalan tergesa-gesa dan menabrak orang Jepang, sebelum kita sempat mengatakan maaf, orang Jepang dengan cepat akan mengatakan maaf kepada kita. Demikian juga apabila kita bertabrakan sepeda dengan mereka. Tidak peduli siapa yang sebenarnya pada pihak yang salah, mereka akan secara refleks mengucapkan gomennasai (maaf).

Kalau moral dan sifat-sifat sederhana dari orang Jepang, seperti malu, hidup ekonomis, menghormati orang lain sudah sangat jauh melebihi kita, ditambah dengan majunya perekonomian dan sistem kehidupan. Sekarang marilah kita bertanya kepada diri kita, hal baik apa yang kira-kira bisa kita banggakan sebagai bangsa Indonesia kepada mereka ?

Bangsa Indonesia bukan bangsa yang bodoh dan tidak mengerti moral. Kita bisa menyaksikan bahwa mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sedang belajar Jepang, Jerman, Amerika dan di negara -negara lain, banyak sekali yang berprestasi dan tidak kalah secara ilmu dan kepintaran. Demikian juga kalau kita bandingkan bagaimana para pengamat dan komentator Indonesia menguraiakan analisanya di televisi Indonesia. Selama hidup 8 tahun di Jepang penulis belum pernah menemukan analisa pengamat dan komentator di televisi Jepang yang lebih hebat analisanya daripada pengamat dan komentator Indonesia. Dan ini menyeluruh, dari masalah ekonomi, politik, sistem pemerintahan bahkan sampai masalah sepak bola.

Akan tetapi sangat disayangkan bahwa fakta menunjukkan, secara politik dan sistem pemerintahan kita tidak lebih stabil daripada Jepang, secara ekonomi kita jauh dibawah Jepang. Dalam masalah sepakbola juga dalam waktu singkat Jepang sudah berprestasi menembus 16 besar pada piala dunia tahun 2002 ini, sementara kita sendiri masih berputar-putar dengan permasalahan yang tidak mutu, dari masalah wasit, pemain sampai kisruhnya suporter.

Mengambil pelajaran dari kasus yang telah diuraikan penulis diatas. Ternyata kepintaran dan kepandaian otak kita adalah tidak cukup untuk membawa kita menuju suatu komunitas yang terdidik. Justru sikap dan prinsip hidup yang sebenarnya terlihat sederhana itulah akan secara silmultan membentuk suatu bangsa menjadi bangsa besar dan berperadaban.

Sumber : http://romisatriawahono.net/?p=95#more-95
Tanggal akses : 15 Februari 2006

Friday, February 03, 2006

Batu Besar Penghalang Jalan


Ada batu besar yang mengahalangi perjalanan sebuah rombongan, alhasil di dalam rombongan itu terdapat penyikapan-penyikapan yang berbeda, ada yang cuek dan berpangku tangan pada orang lain, ada yang ngedumel tanpa melakukan apa-apa, ada yang terlalu lama membicarakan konsep bagaimana cara menyingkirkan batu tersebut, hingga pada akhirnya terlalu banyak waktu yang terbuang, ada juga yang benar-benar terlihat tolol dengan berusaha memecahkan batu menggunakan pahat dan palu, padahal jelas-jelas batu tersebut butuh waktu yang tidak sedikit.

Wednesday, January 11, 2006

E-Learning & E-Book


Informasi :

Untuk yang mau ikut e-learning gratis dari ilmukomputer.com, bisa akses ke sini, semoga bermanfaat.


Untuk mendapatkan e-book gratis bisa akses ke sini, jenis bukunya lumayan variatif, bukan cuma IT aja --walaupun kebanyakan jenis ini--, semoga bermanfaat.

Monday, January 09, 2006

Astaga...


kamu duduk manis di sini, stop dan cukup bermain-mainnya, oke sekarang kerjakan tugas dan jangan jail lagi, ini sapu tangan, ayo seka ingus kamu, sekarang tahu akibatnya kan kalo bermain dengan hujan sedangkan kamu sendiri sedang tidak dalam kondisi yang baik, nah, bagus. kalo mau main keluar selesaikan dulu tugas-tugas mu, inget ya jadi anak manis, duduk rapi, pegang pinsil kamu dan kerjakan tugas menggambarmu, kamu boleh menggamabar apa saja sesuka hatimu, bukan rapihnya (karena sedikit kesalahan) atau tepatnya sudut atau proporsionalnya garis yang kamu buat, yang saya nilai itu ketulusan kamu dalam menggambar, coba deh ekspresikan dirimu di lembaran itu sebebas-bebasnya, jangan takut salah dan teruslah belajar, suatu saat nanti kamu akan mengerti kenapa saya meminta begitu.