Hari ini selepas pintu tol kebon jeruk ada seorang pengamen, dia adalah seorang lelaki berumur kurang lebih 30 tahun, berbeda dengan pengamen yang sering saya identikkan dengan pakaian lusuh, kulit dekil, aksesoris dan segala ketidakterawatannya.
Bapak ini seorang warga keturunan cina, menggunakan kaos berkerah dengan ikat pinggang terlihat, begitupula potongan rambutnya, rapi. Terlihat sekali kalo bapak ini baru dalam bidang mengamen --setidaknya menurut penilaian saya pribadi, pasalnya beliau terlalu banyak menyanyikan lagu, tidak menggunakan alat bantu apapun baik gitar maupun kecrekan --hanya menggunakan suara-- dan kurang cermat menentukan kapan waktu meminta uang kepada penumpang, hingga pada akhirnya hampir setengah dari penumpang bus terlanjur turun sebelum dia sempat meminta uang.
Lagunya antara lain lilin-lilin kecil, you raise me up (bener gak nih judulnya), melodi-memori, dibawakan dengan suara nyaring namun tidak asal, apa istilahnya ya ?
Satu gambaran lagi bagi saya pribadi --mudah-mudahan untuk pembaca juga, bahwa warna kulit di tanah Jakarta tidak melulu menjadi lambang kesejahteraan, tidak seperti selentingan yang sering saya dengar tentang ketidakadilan yang dialami warga pribumi terhadap non pribumi dalam hal memperoleh hak akses untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sip, semangat Pak !!
No comments:
Post a Comment