Here i am, memandang luas bentangan tanah lapang dan ilalang, entah pohon ini namanya apa, yang jelas dahan-dahan kecilnya cukup kuat untuk menahan beban tubuh ini, dari tempat ini saya bisa memandang tanah 'jajahan' dengan pasti, ditemani hembusan semilir angin sore, jingganya langit dan kicauan sekawanan burung pipit yang sibuk berebut tempat di rumpunan ilalang untuk menanti datangnya malam, saya dapat duduk berlama-lama di tempat ini sambil memakan buah-buahan liar hasil panen. Sesekali ada pikiran-pikiran yang melintas dan mengganggu, entah PR sekolah, acara menarik di TV atau panggilan orang tua, tapi semua itu segera sirna seiring rasa gatal di beberapa bagian tubuh akibat gigitan nyamuk. Saya bisa tahu dengan detail bahwa di balik tajamnya duri-duri tanaman itu ada tempat pengintaian yang sangat nyaman, tanahnya lembut, enak untuk dipijak, atau di atas pohon tertentu dengan ketinggian +- 15 m, saya bisa dengan leluasa mengamati lalu-lalang orang di jalan setapak yang menghubungkan dua Rukun Tetangga serta pembicaraan yang terjadi di antara mereka, atau di pohon tempat saya saat ini, tersembunyi, nyaman dan memiliki daerah pantau yang cukup luas. Banyak hal & permainan yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu di lahan luas ini : cari buah, main kincir daun (daun singkong atau pepaya), panah dengan ilalang, tombak dengan batang-batang pohon muda, angsa-angsa'an yang dibuat dengan jenis bunga tertentu, gelembung sabun dari pohon sejenis biji karet kecil, mencari serangga, mencari ikan gabus di kubangan lumpur, perosotan di tanah berbukit, mencari benda-benda dan masih banyak lagi. Saya benar-benar menikmatinya, hingga pada akhirnya tersadar, ah.. ternyata hanya sepotong kisah masa kecil.
catatan : saat ini tanah 'jajahan' itu sudah berubah menjadi sebuah bangunan besar, sedangkan lahan luas yang masih tersisa terlindung oleh tembok beton yang dipancang mengeliling.
No comments:
Post a Comment