Kisahnya mengenai usaha untuk sedikit memanjakan diri di malam hari, sembari nonton film di televisi, ingin juga meredakan FLU yang tak kunjung sembuh. Terbesitlah untuk membuat air jeruk panas, jeruk dipilih, diiris dengan pisau, diperas ke dalam gelas, lalu air perasan tersebut dibersihkan dari bijinya, setelah itu ditambahkan gula secukupnya, seduh dengan air panas dan akhirnya diaduk agar semuanya tercampur.
Direguklah minuman tersebut untuk pertama kalinya, sensasi yang dicari dan diharapkan ternyata buyar serta merta lantaran air jeruk bercampur dengan rasa bawang merah :D, selidik punya selidik ternyata pisau yang digunakan, sebelumnya dipakai untuk mengiris bawang merah, aih.. sayang sekali jika dibuang, akhirnya tetap juga diminum, hingga pada regukan terakhir mendapatkan bonus sebuah potongan siung bawang merah yang masih muda.
Antara perasaan kesal dan gembira, rasa yang tidak diharapkan tapi jika dipikirkan ternyata punya nilai filosofis. Bahwa setiap hal (kehidupan ?) yang sudah terencana, terukur serta terlaksana sesuai dengan prosedur bisa saja menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan, kemungkinan faktor X muncul pasti ada, entah seberapapun kecil persentasenya. Usaha yang mungkin adalah membuat persentase kemunculan faktor X menjadi sekecil mungkin. Rencana, Prosedur, Hasil dan Faktor X. Begitulah kisahnya, mudah-mudahan tidak terulang, jangan sampai nanti muncul air jeruk rasa cabai, ikan atau cumi-cumi :D.
ps : Sejauh yang penulis tahu, vitamin C akan terurai jika berada dalam keadaan panas, jadi berharap mendapatkan asupan vitamin C dari air jeruk panas kayaknya ngga ngaruh deh
2 comments:
koq sepi2 aja nih :D
miskin ide ...
Post a Comment