Tuesday, December 04, 2007

The Weather Man

Kurang lebih 4 bulan lalu gue menonton film weather man yang diproduksi pada tahun 2005. Film ini menceritakan kehidupan seorang pembawa acara prakiraan cuaca, film drama yang penuh dengan variasi konflik, secara umum hanya kehidupan pribadi dan keluarga. Mulai dari bayang-bayang kesuksesan ayahnya, hidup dalam kepalsuan sebagai pembawa acara TV --bahwa terkadang senyum manis dan keramahan yang muncul di layar TV hanya sebuah topeng-- dan permasalahan dengan istri dan kedua anaknya.

Di akhir cerita dikisahkan bahwa tokoh utama lebih memilih berfokus untuk meraih sukses pada pekerjaannya alih-alih mempertahankan kehidupan keluarganya yang terlanjur hancur, walaupun ia telah berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankannya.

Gue bisa melihat sebuah ironi kehidupan manusia di dalam film ini. Untuk mendapatkan suatu hal yang berharga akhirnya mengorbankan hal berharga lainnya. Materialistik. Tidak bisa pada satu waktu bersamaan mendapatkan seluruh hal yang dinilai berharga.

No comments: