Wednesday, September 05, 2007
Bukan penyair
Kulumuri mata panah ini dengan racun terbaik, bisa ular dan getah tanaman hitam, hingga saatnya nanti, sedikit saja menggores kulit si korban, tak lama ia akan mengerang kesakitan dengan rasa tak tertahankan, hanya menunggu waktu hingga satu saat nafasnya terhenti. Tak lupa mandau, belati dan tombak yang akan terhunus garang meminta getah kehidupan lawan. Aku akan siap berdiri di tanah lapang dengan semua itu. Majulah kalian dari seluruh penjuru mata angin, perangi diriku dengan segenap tenaga, dera kuda-kuda perang kalian sekuat-kuatnya, hantam dan luluhlantakkan tubuhku dengan senjata-senjata terbaik yang kalian miliki. Kutahu, bukan kemenangan yang akan kudapatkan, bahkan hanya kebinasaan yang kuperoleh. Bagi diriku, hal itu adalah pencapaian.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment